Gangguan tidur adalah keadaan henti napas sementara yang terjadi akibat penyumbatan jalan napas pada saat tidur. Gangguan tidur atau Sleep Apnea dapat dialami oleh siapapun dengan berbagai usia. Jika dibiarkan begitu saja, maka dapat membahayakan otak. Gangguan tidur tidak terjadi begitu saja, namun ada faktor yang dapat menyebabkan timbulnya gangguan tidur, seperti kegemukan, pembesaran amandel, sumbatan hidung kronis, kelemahan otot-otot leher, gangguan saraf atau ukuran lidah yang cukup besar.
Gejala gangguan tidur yang dialami pada anak disebabkan adanya gangguan napas ketika tidur. Beberapa diantaranya adalah mengorok, sering terbangun sat tidur, mimpi buruk dan sering mengantuk di pagi hari. Menurut penelitian, bahwa gangguan tidur yang terjadi pada anak dapat menyebabkan otak kekurangan oksigen berulang kali. Padahal peran oksigen sangat dibutuhkan oleh otak untuk dapat bekerja.
Kekurangan oksigen pada otak terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat menyebabkan gangguan pada otak bagian depan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kemampuan anak dalam menganalisa suatu hal dan sulit untuk menyimpan memori, serta membuat IQ anak menjadi lebih rendah. Penanganan gangguan tidur dapat diatasi tergantung dengan faktor penyebabnya. Jika disebabkan oleh kegemukan maka harus melakukan penurunan berat badan, dan jika disebabkan oleh pembesaran amandel maka tindakan operasi perlu dilakukan.
Apabila gejala gangguan tidur telah dialami oleh anak Anda, sebaiknya segera kunjungi dokter spesialis anak agar dapat melakukan pemeriksaan untuk mendiaknosa gangguan tidur pada anak. Semakin cepat melakukan tindakan, maka kemungkinan kecil otak mengalami kerusakan.