Batuk pada bayi dapat menjadi salah satu tanda bahwa si kecil sedang menderita suatu penyakit berat. Kekebalan tubuh bayi yang belum sempurna, tentunya rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi saluran pernapasan. Sebenarnya batuk yang dialami pada bayi penyebabnya bervariasi seperti pneumonia, uberkulosis, asma, bronchitis dan pertusis. Apabila batuk yang disertai dengan sesak napas, dapat berkaitan dengan penyakit yang lebih serius.
Berikut adalah beberapa gejala batuk pada bayi yang perlu diwaspadai :
- Batuk yang disertai dengan sesak napas termasuk gejala yang perlu diwaspadai karena bayi dapat kesulitan bernapas dan biasanya ditandai dengan meningkatnya jumlah gerakan napas.
- Gejala batuk yang bersamaan dengan gerakan otot di leher dan dada tampak jelas ketika bernapas. Hal ini menandakan adanya usaha napas yang berlebihan.
- Ketika batuk terdengar suara napas yang lain, seperti mengorok atau mengi yang melengking
- Kulit bayi tampak biru, terutama di bibir dan ujung jari kaki atau tangan. Biasanya bayi tampak lemas dan mengantuk.
Dengan gejala-gejala tersebut, maka orang tua dapat melakukan perhitungan pada napas bayi selama satu menit. Untuk bayi usia dibawah 2 bulan batas napas maksimal 60 kali per menit. Untuk bayi usia 2-11 bulan batas napas maksimal 50 kali per menit. Sedangkan untuk anak usia 1-5 tahun batas napas tidak boleh lebih dari 40 kali per menit.
Jika batuk pada bayi tidak kunjung berhenti dengan adanya gejala-gejala tersebut dan gerakan napas melebihi batas maksimal, sebaiknya segera untuk membawa bayi ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.