Pada umumnya chorioretinitis disebabkan karena infeksi namun dalam beberapa kasus, peradangan ini dapat disebabkan oleh faktor non infeksi atau didapat karena gangguan sistem imunitas pasien. Chorioretinitis dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal, seperti melakukan pemeriksaan mata secara teratur ketika mengalami masalah penglihatan, pantau dan obati dengan tepat reaksi sistem kekebalan atau sistem imunitas, dan pelajari cara mencegah infeksi bawaan yang dapat menyebabkan chorioretinitis.
Chorioretinitis membutuhkan perwatan khusus dari dokter sepsialis mata. Perawatan medis pada peradangan ini berfokus menghilangkan penyebab dan stabilisasi pasien untuk mencegah hilangnya penglihatan lebih lanjut. Hal ini dilakukan terutama pada bayi dan anak-anak yang mengalami gangguan sistem imunitas. Perawatan pada penderita chorioretinitis sangat membutuhkan pertimbangan menyeluruh dari perawatan jangka pendek dan jangka panjang dengan tujuan untuk menjaga kualitas hidup.
Pengobatan apa saja yang dapat dilakukan untuk penyebab chorioretinitis, ialah sebagai berikut :
- Pemberian antivirus dengan sisitem injeksi, seperti ganciclovir, valganciclovir, foscarnet dan cidofovir.
- Fomivirsen dapat dilakukan pada pasien dengan sindrom imundefisiensi (AIDS) yang didapat.
- Perawatan dengan obat-obatan antiparasit efektif, seperti terapi dengan pirimetamin, sulfadiazine, dan prednisone. Untuk terapi pirimetamin dapat diberikan asam folinat secara bersamaan untuk meminimalkan toksisitas sumsum tulang. Terapi ini dapat dilakukan pada sindrom toksoplasmosis.
- Kromatografi dengan deteksi ultraviolet dan spektrometri dapat dilakukan untuk memantau kadar plasma pirimetamin dan sulfadiazine selama perawatan. Hal ini dilakukan untuk membantu dalam menentukan hubungan antara konsentrasi plasma dan kemanjuran pengobatan.